Rabu, 12 Juni 2013

PUISI CINTAKU



PUISI : PENCERITAAN CINTA

GADISKU
NASIB TUA LUMBAN GAOL
Melambaikan tanganmu begitu berat
Ketika engkau akan pergi bersama dia
Kurelakan masa depan berubah
Tapi masa lalu akan tertulis indah di hati
            Pancing, Oktober 2012

TINTA CINTA
NASIB TUA LUMBAN GAOL
Mengapa aku melamuni wajah manismu
Ketika malam berubah menjadi hitam
Aku hanya menjadi musafir bayanganmu
Merindukan keindahan yang terukir oleh tinta cinta
            Masa lalu hanya akan menjadi kenangan
            Masa depan akan menghidupkan cinta ini
            Aku butuh tinta cinta darimu
            Engakau memberi kekuatan baruku
                        Pancing, Oktober 2012

AKU SENDIRI
NASIB TUA LUMBAN GAOL
Aku menantikan kehadiranmu
Aku menceritakannya kepada lembaran kertas
Mereka hanya membisu sebagai cerminan
Kegelisahan dan kesendirian pun sulit terobati
            Pancing, Oktober 2012

MALAM SUNYI
NASIB TUA LUMBAN GAOL
Kekosongan kamar begitu membisu
Seolah mendinginkan panasnya hati
Rak buku bercerita sedikit demi sedikit
Jarum jam berjalan dengan pasti
            Ku tatap tembok pemisah waktu
            Semua menjauh dan mengasingkan jiwa
            Bagaikan siang yang ditutupi awan hitam
            Langkah kepastian tetap tertatih-tatih
                        Pancing, Oktober 2012

Dipublikasikan oleh Harian Analisa Medan, 7 November 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar