PUISI : PENCERITAAN CINTA
GADISKU
NASIB
TUA LUMBAN GAOL
Melambaikan tanganmu begitu berat
Ketika engkau akan pergi bersama dia
Kurelakan masa depan berubah
Tapi masa lalu akan tertulis indah di
hati
Pancing, Oktober 2012
TINTA
CINTA
NASIB
TUA LUMBAN GAOL
Mengapa aku melamuni wajah manismu
Ketika malam berubah menjadi hitam
Aku hanya menjadi musafir bayanganmu
Merindukan keindahan yang terukir oleh
tinta cinta
Masa
lalu hanya akan menjadi kenangan
Masa
depan akan menghidupkan cinta ini
Aku
butuh tinta cinta darimu
Engakau
memberi kekuatan baruku
Pancing, Oktober 2012
AKU
SENDIRI
NASIB
TUA LUMBAN GAOL
Aku menantikan kehadiranmu
Aku menceritakannya kepada lembaran
kertas
Mereka hanya membisu sebagai cerminan
Kegelisahan dan kesendirian pun sulit
terobati
Pancing, Oktober 2012
MALAM
SUNYI
NASIB
TUA LUMBAN GAOL
Kekosongan kamar begitu membisu
Seolah mendinginkan panasnya hati
Rak buku bercerita sedikit demi sedikit
Jarum jam berjalan dengan pasti
Ku
tatap tembok pemisah waktu
Semua
menjauh dan mengasingkan jiwa
Bagaikan
siang yang ditutupi awan hitam
Langkah
kepastian tetap tertatih-tatih
Pancing, Oktober 2012
Dipublikasikan oleh Harian Analisa Medan, 7 November 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar