NASIB
TUA LUMBAN GAOL
Di tengah malam
gelap
Aku melindungi
duka negeri pertiwi
Berharap senyum
manis membawa terang
Bagaikan lilin
kecil kehidupan
Pancing, Februari 2012
LILIN KECIL SUNYI
NASIB
TUA LUMBAN GAOL
Kata mereka terang itu pemisah kegelapan
Aku bangkit
menerangi meskipun tulang meremuk
Aku memerangi
kedagingan demi perjuangan
Berharap saudara
sekalin membawa lilin
Lilin ku tak akan sesunyi pemakaman
Ketika
saudara menerangi kesunyian hidup
Biarlah
lilin kita menerangi kejatuhan
Dan
kegelapan telah menguasainya
Pancing, Februari 2012
MERATAPI
NASIB
TUA LUMBAN GAOL
Setiap aku pergi
bermalam
Tak satu pun
bayangan menghampiri
Seolah raga ini
dikurung kesedihan
Berlalu bagaikan
malam dijemput pagi
Dimanakah semua kenangan indah
Di relung malam yang gelap?
Di tepi sungai kering?
Aku hanya bisa meratapi penderitaan
Pancing, Februari 2012
MUNGKINKAH
NASIB
TUA LUMBAN GAOL
Cerita dan
senyum hanyalah mimpi rindu
Kelahiran menghantarkan
penderitaan
Namun, kematian
bayangan menakutkan
Itukah hidup
manusia Indonesia
Lepaskanlah jiwa dari raga
Pasti ketakutan mengering
Bagaikan samudra kehilangan air
Manusia pun bisa bebas
Pancing, Februari 2012
Dipublikasikan Oleh Harian Analisa Medan,
15 Februari 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar