Rabu, 12 Juni 2013

PUISI UNTUK INDONESIA

KEGELISAHAN
NASIB TUA LUMBAN GAOL
Di tengah malam gelap
Aku melindungi duka negeri pertiwi
Berharap senyum manis membawa terang
Bagaikan lilin kecil kehidupan
Pancing, Februari 2012

LILIN KECIL SUNYI
NASIB TUA LUMBAN GAOL
Kata  mereka terang itu pemisah kegelapan
Aku bangkit menerangi meskipun tulang meremuk
Aku memerangi kedagingan demi perjuangan
Berharap saudara sekalin membawa lilin
            Lilin ku tak akan sesunyi pemakaman
Ketika saudara menerangi kesunyian hidup
Biarlah lilin kita menerangi kejatuhan
Dan kegelapan telah menguasainya
                        Pancing, Februari 2012

MERATAPI
NASIB TUA LUMBAN GAOL
Setiap aku pergi bermalam
Tak satu pun bayangan menghampiri
Seolah raga ini dikurung kesedihan
Berlalu bagaikan malam dijemput pagi
            Dimanakah semua kenangan indah
            Di relung malam yang gelap?
            Di tepi sungai kering?
            Aku hanya bisa meratapi penderitaan
                        Pancing, Februari 2012

MUNGKINKAH
NASIB TUA LUMBAN GAOL
Cerita dan senyum hanyalah mimpi rindu
Kelahiran menghantarkan penderitaan
Namun, kematian bayangan menakutkan
Itukah hidup manusia Indonesia
            Lepaskanlah jiwa dari raga
            Pasti ketakutan mengering
            Bagaikan samudra kehilangan air
            Manusia pun bisa bebas
                        Pancing, Februari 2012
Dipublikasikan Oleh Harian Analisa Medan, 15 Februari 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar