Sabtu, 03 Mei 2014

Jumat, 02 Mei 2014

PUISI: Ibuku Tersayang

Ibuku Tersayang
Nasib Tua Lumban Gaol
Wajahmu menua dihitamkan kehidupan
daging mulai tidak menutupi tulangmu
hanya kulit sajalah, urat pun bermunculan
kegersangan hidup begitu memelukmu
engkau berjuang demiku selalu
tidak menghiraukan apa pun juga
meskipun berpeluh keringatmu
semangat itu tidak mengendur saja
oh, Tuhanku Sang Pemberi Kehidupan
yang memberkahi semua umat-Nya
Ijinkanlah daku membahagiakan ibu,
yang mengasihiku lebih dari segalanya
saat ini, tak berdaya tenaga daku
biar pun air hidup masih menetesi
merangkak menyusuri kedamaian hidup
hanya, berharap keajaiban dilimpahi Tuhan

Asam Kumbang, 27 Juni 2013

PUISI November Rain

November Rain(1)
Nasib Tua Lumban Gaol
ketika detik air mulai membasuh bumi
ketika itu pula ku tahu engkau pergi
di saat cinta ini bersemi, engkau berlalu
betapa sakit hati ini, dan sulit untuk berlalu
            November Rain menjadi saksi
            bagai roda waktu bercerita terbuka
            oh... pujuanku mengapa saat ini?
            haruskah derita ini membelenggu jiwa
                        Asam Kumbang, 02 November 2013

November Rain(2)
Nasib Tua Lumban Gaol
Tidak selamanya air itu indah
bila berlebih membawa malapetaka
seperti kerinduanku yang selalu merekah
sangat menyiksa batin saat dirimu tiada
            Asam Kumbang, 02 November 2013



November Rain(3)
Nasib Tua Lumban Gaol
Hatiku tidak setenang dahulu
titik air mata ini menaklukkan rintik hujan
saat kamu merengik selalu di hadapanku
ternyata itu air mata buatan
            November Rain adalah mata berairmu
            kepalsuan itu terlihat walaupun lamban
            hasil kesabaran menunggu semua itu
            dirimu pun hanyalah jadi kenangan

                        Asam Kumbang, 02 November 2013

Besok  Tidak  Datang
Nasib Tua Lumban Gaol
Bangkitlah dari tidur kegelisahan
Suarakanlah cintamu kepada setiap orang
Bila besok tidak datang mendahagakan
Penyesalan akan menyiksa Jiwa dalam erang
            Asam Kumbang, 02 November 2013

DITERBITKAN ANALISA DI BULAN NOVEMBER 2013

PUISI TENTANG PENGHARAPAN AKAN CINTA

SENYUM KERAS
Nasib Tua Lumban Gaol
Bibir keringmu berkata: “aku milikmu”
Terperangkapku dalam kelamnya waktu
Ketika senyummu bercerita palsu saja
Aku  pun terbuai di lautan kering kosong
            Api menjadi sedingin salju selatan
            Siang menertawai keheningan itu
            Biar saja mulut ini membisu rapat
            Kan ku nanti bibirmu bergerak manis
Asam Kumbang, Maret 2013

SEPENGGAL WAKTU
Nasib Tua Lumban Gaol
Berlari mengejar malam yang singkat
Ketika wajah menghitamkan kebahagian
Ku harap hatimu berbicara rindu tua
Seperti hati menghitung kebahagian abadi
            Asam Kumbang, Maret 2013

MENUNGGU
Nasib Tua Lumaaban Gaol
Di sana terlihat rerumputan bercerita
Tanah kering pun jadi saksi kebisuan
Sejauh mata melihat sosok jiwamu
Namun, sebatas bibir pulalah kasihmu
            Takkan pergi jiwa ini gadisku
            Ketika hadirmu seperti angin
            Aku merana dalam penantian
            Karena jiwamu menjelma dalam nafas
                        Asam Kumbang, Maret 2013

DITERBITKAN ANALISA PADA  20 MARET 2013
Akankah Pemimpin Sumatera Utara Berkarakter?
Oleh: Nasib Tua Lumban Gaol
Sumatera Utara tahun 2013 akan melakukan pemilihan Gubernur. Karena itu, tidak ketinggalan para calon gubernur tersebut memasang wajahnya di papan baleho ataupun spanduk. Tujuannya untuk memperkenalkan dirinya dan menarik perhatian masyarakat. Namun, tulisan saya ini bukan untuk membahas tentang pempromosian yang dilakukan oleh para Cagubsu(Calon Gubernur Sumatera Utara) tersebut.
Tulisan saya ini mencoba untuk membukakan satu aspek yang tidak boleh dilupakan oleh warga sumut ketika pemilihan pemimpin Sumatera Utara ke depan. Yaitu, aspek karakter dari pemimpin tersebut. Jika aspek karakter ini diabaikan, Sumatera Utara akan sulit untuk mengalami kemajuan. Tentunya, kita semua pasti tidaklah mengaharapkan Sumatera Utara dipimpin oleh sosok yang minus karakter.
Pemimpin yang minus karakter adalah pemimpin yang tidak peduli terhadap rakyat yang dipimpinnya. Dia hanyalah sosok manusia yang menganggap rakyat itu sebagai objek kekuasaan. Di hadapan rakyat, dia tak ubahya seperti seorang malaikat, tetapi di belakang rakyat dia adalah “penghisap kesejahteraan rakyat”.
Banyaknya para pemimpin kita yang terjerat dalam kasus korupsi adalah bukti nyata betapa minusnya karakter itu dari pemimpin kita. Alhasil, ketika kejahatan yang mereka lakukan tidak ada yang mengetahuinya, mereka pun berusaha untuk membeli hokum agar mendapat pencitraan yang baik dari masyarakat.
Pemimpin Berkarakter
Pemimpin yang berkarater itu haruslah memiliki sifat seperti jujur, rela berkorban, bertanggung jawab, disiplin, dan tidak mementingkan dirinya sendiri. Inilah sifat utama yang harus melekat dalam diri seorang pemimpin. K I Hadjar Dewantara, seorang Bapak pendidikan bangsa Indonesia mengatakan, “karakter atau watak itu adalah perpaduan dari segala tabiat manusia yang bersifat tetap sehingga menjadi tanda khusus untuk membedakan yang satu dengan yang lain”.
Kita akan mendapatkan sosok pemimpin sumatera utara yang berkarakter apabila kita jeli melihat latar belakang kehidupan para calon gubernur. Tidak peduli dengan latar belakang calon gubernur tersebut, jelas tidak akan dapat pemimpin yang berkarakter.

Selain dari kejelian para masyarakat dalam memilih, seharunyalah para calon gubernur lebih terbuka dan jujur untuk menceritakan perjalanan hidupnya –baik itu aspek positif maupun negatif. Dengan adanya sikap transparan ini, jelas calon gubernur berkarakter.