Tulis Dan Menulislah Maka Akan Menjadi Penulis --Analisa, 22 Juli 2011
Oleh : Nasib Tua Lumban Gaol
Menjadi penulis
memang idaman banyak orang, namun tidak sedikit pula di antara kita ketika
diperhadapkan dengan kata-kata yang akan ditulis, maka kita menjadi lesu dalam
impian kita untuk menjadi seorang penulis. Sehingga tidak mau alias menyerah
untuk menulis.
Menurut hemat
saya, kita semua adalah penulis. Namun setiap orang itu memiliki perbedaan
potensi. Hal itu dikarenakan seberapa besar perjuangan yang dilakukan untuk
mencapai impiannya menjadi seorang penulis.
Dengan adanya perjuangan
maka akan membawakan hasil tersendiri pula. Seperti pernyataan dari Mochtar
Lubis (alm), sastrawan yang juga seorang wartawan, dalam Sudaryanto (2010 ; 3) yang
mengatakan bahwa faktor bakat hanya 10 % saja, sedangkan faktor latihan dan
tekad adalah 90 %. Jelas hasil
ditentukan oleh latihan dan tekad.
Jika kita
renungkan kata-kata tersebut, maka jelaslah kita akan menjadi seorang penulis
yang handal asalkan kita berjuang dengan sungguh-sungguh tanpa mengenal lelah.
Dalam bukunya
Agus(2010) yang berjudul “Hari Gini Gak Bisa Nulis!” Louis Pasteur mengatakan
bahwa “saya akan beri tahu rahasia yang membawa saya sampai ke tujuan.
Satu-satunya kekuatan saya terletak pada ketekunan”
Dan lebih lanjut
lagi Sudaryanto (2010) dalam bukunya yang berjudul “Menguangkan Ide” lebih
tegas menekankan sekaligus memotivasi kita bahwa bakat itu hanyalah “bonus”
pemberian dari Tuhan kepada kita semua bagi umat-Nya. Jadi, jika kita memang
ingin menjadi seorang penulis intinya adalah TULIS DAN MENULISLAH.
Manfaat
Menulis
Ada kata bijak
mengatakan bahwa “jika kita tidak menulis
maka kita akan dilupakan oleh zaman ini”. Hal demikian benar, dengan
menulis maka kita telah meninggalkan sejarah bagi generasi kita untuk mereka
nikmati. Dan ide kita akan dikenang sepanjang jaman.
Selain hal di
atas, dengan menulis tentunya banyak hal yang dapat kita peroleh mulai dari
manfaat intelektual, ekonomis, dan psikologis. Ketika kita menulis secara tidak
langsung intelektual kita telah mengalami kemajuan, karena dengan menulis maka
otok kiri dan otak kanan kita akan terlatih dengan baik.
Sehingga, dengan
adanya suatu peristiwa yang terjadi, maka kita akan semakin kritis dalam menanggapi
peristiwa tersebut. Kalau, dari segi ekonominya maka kita akan memperoleh
horium atau upah ketika hasil tulis kita itu memliki kelayakan untuk dikomsumsi
oleh khalayak ramai alias terpublikasi.
Dan manfaat yang
paling utama adalah ketika kita menulis, psikologis(kejiwaan) kita akan belajar
untuk tenang dalam menanggapi berbagai kondisi yang kita alami. Karena dalam
menulis kita akan mengungkapkan apa yang sedang kita alami. Setelah kita
menulisnya maka kita akan membaca kembali.
Dengan demikian,
kita akan dapat memperbaiki kondisi psikologis kita, karena kita telah
mengetahui bagaimana sebenarnya yang kita alami. Selain itu, kita juga akan
memiliki kenikmatan tersendiri ketika tulisan kita dibaca oleh orang lain.
Tahap
Awal Menjadi Menulis
Memang menulis
pada awalnya adalah membosankan, namun mari kita coba dengan mengungkapkan apa
yang ada dalam hati dan pikiran kita, kemudian kita ambil alat tulis dan kertas
atau langsung mengetikkannya di komputer. Keluarkan kata demi kata yang masih
berada dalam tubuh (pikiran dan hati) kita dengan menuliskannya, tulis dan
tulis hingga selesai. Selanjutnya, setelah apa yang ada dalam tubuh kita telah
kita keluarkan, langkah berikutnya adalah melakukan pengeditan tulisan. Setelah
selesai, maka dengan sendirinya kita telah menghasilkan karya tulis yang siap
untuk dikomsumsi oleh khalayak ramai.
Sederhana bukan…?
Nah, belajar
menulis tentunya tidak jauh berbeda dengan apa yang dapat kita lakukan saat
ini. Misalnya, kita sekarang sudah bisa berjalan meskipun dahulunya kita sering
terjatuh, dan terjatuh. Yah, kini hasilnya kita dapat berjalan, karena
perjuangan kita. Demikian juga hal-hal yang lain yang kita alami saat ini,
semuanya adalah hasil dari proses belajar dan kemauan kita untuk berjuang.
Memang awalnya
adalah perjuangan dan jerih payah. Namun di akhir perjuang yang tanpa kenal
lelah tersebut ada hasil buah manis yang akan kita peroleh. Seperti pantun berikut ini “berenang-renang ke tepian/ berakit-rakit ke hulu/ bersakit-sakit
dahulu/ bersenang-senang kemudian.” Demikian
jugalah halnya dengan menulis.
Untuk menjadi
penulis, tentu banyak teori yang akan mendukung impian kita tersebut. Namun,
teori tersebut tidak akan bermanfaat tanpa kita mau berjuang dan memulai untuk
menulis. Teori tidak akan jadi apa-apa ketika kita tidak ingin
mengaplikasikannya, dan aplikasi kita akan mengalami kesempurnaan ketika kita
terus belajar untuk berbuat sesuatu.
Demikian juga
halnya dengan menulis, percuma kita mengetahui berbagai teori tentang menulis,
jika kita tidak memulai dengan menulis. Jadi, hemat saya teori sekaligus
aplikasi dalam menulis adalah “Tulis dan Menulislah” dengan demikian kita akan
mengahasilkan tulisan dan kita akan menjadi Penulis. Oleh karena itu tulis dan menulislah
. Selamat menulis dan semoga menjadi
penulis handal…!!!***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar