Rabu, 12 Juni 2013

Menjadi Penulis


Tulis Dan Menulislah Maka Akan Menjadi Penulis --Analisa, 22 Juli 2011    
Oleh : Nasib Tua Lumban Gaol
Menjadi penulis memang idaman banyak orang, namun tidak sedikit pula di antara kita ketika diperhadapkan dengan kata-kata yang akan ditulis, maka kita menjadi lesu dalam impian kita untuk menjadi seorang penulis. Sehingga tidak mau alias menyerah untuk menulis.
Menurut hemat saya, kita semua adalah penulis. Namun setiap orang itu memiliki perbedaan potensi. Hal itu dikarenakan seberapa besar perjuangan yang dilakukan untuk mencapai impiannya menjadi seorang penulis.
Dengan adanya perjuangan maka akan membawakan hasil tersendiri pula. Seperti pernyataan dari Mochtar Lubis (alm), sastrawan yang juga seorang wartawan, dalam Sudaryanto (2010 ; 3) yang mengatakan bahwa faktor bakat hanya 10 % saja, sedangkan faktor latihan dan tekad adalah 90 %.  Jelas hasil ditentukan oleh latihan dan tekad.
Jika kita renungkan kata-kata tersebut, maka jelaslah kita akan menjadi seorang penulis yang handal asalkan kita berjuang dengan sungguh-sungguh tanpa mengenal lelah.
Dalam bukunya Agus(2010) yang berjudul “Hari Gini Gak Bisa Nulis!” Louis Pasteur mengatakan bahwa “saya akan beri tahu rahasia yang membawa saya sampai ke tujuan. Satu-satunya kekuatan saya terletak pada ketekunan”
Dan lebih lanjut lagi Sudaryanto (2010) dalam bukunya yang berjudul “Menguangkan Ide” lebih tegas menekankan sekaligus memotivasi kita bahwa bakat itu hanyalah “bonus” pemberian dari Tuhan kepada kita semua bagi umat-Nya. Jadi, jika kita memang ingin menjadi seorang penulis intinya adalah TULIS DAN MENULISLAH.


Manfaat Menulis
Ada kata bijak mengatakan bahwa “jika kita tidak menulis maka kita akan dilupakan oleh zaman ini”. Hal demikian benar, dengan menulis maka kita telah meninggalkan sejarah bagi generasi kita untuk mereka nikmati. Dan ide kita akan dikenang sepanjang jaman.
Selain hal di atas, dengan menulis tentunya banyak hal yang dapat kita peroleh mulai dari manfaat intelektual, ekonomis, dan psikologis. Ketika kita menulis secara tidak langsung intelektual kita telah mengalami kemajuan, karena dengan menulis maka otok kiri dan otak kanan kita akan terlatih dengan baik.
Sehingga, dengan adanya suatu peristiwa yang terjadi, maka kita akan semakin kritis dalam menanggapi peristiwa tersebut. Kalau, dari segi ekonominya maka kita akan memperoleh horium atau upah ketika hasil tulis kita itu memliki kelayakan untuk dikomsumsi oleh khalayak ramai alias terpublikasi.
Dan manfaat yang paling utama adalah ketika kita menulis, psikologis(kejiwaan) kita akan belajar untuk tenang dalam menanggapi berbagai kondisi yang kita alami. Karena dalam menulis kita akan mengungkapkan apa yang sedang kita alami. Setelah kita menulisnya maka kita akan membaca kembali.
Dengan demikian, kita akan dapat memperbaiki kondisi psikologis kita, karena kita telah mengetahui bagaimana sebenarnya yang kita alami. Selain itu, kita juga akan memiliki kenikmatan tersendiri ketika tulisan kita dibaca oleh orang lain.
Tahap Awal Menjadi Menulis
Memang menulis pada awalnya adalah membosankan, namun mari kita coba dengan mengungkapkan apa yang ada dalam hati dan pikiran kita, kemudian kita ambil alat tulis dan kertas atau langsung mengetikkannya di komputer. Keluarkan kata demi kata yang masih berada dalam tubuh (pikiran dan hati) kita dengan menuliskannya, tulis dan tulis hingga selesai. Selanjutnya, setelah apa yang ada dalam tubuh kita telah kita keluarkan, langkah berikutnya adalah melakukan pengeditan tulisan. Setelah selesai, maka dengan sendirinya kita telah menghasilkan karya tulis yang siap untuk  dikomsumsi oleh khalayak ramai. Sederhana bukan…?
Nah, belajar menulis tentunya tidak jauh berbeda dengan apa yang dapat kita lakukan saat ini. Misalnya, kita sekarang sudah bisa berjalan meskipun dahulunya kita sering terjatuh, dan terjatuh. Yah, kini hasilnya kita dapat berjalan, karena perjuangan kita. Demikian juga hal-hal yang lain yang kita alami saat ini, semuanya adalah hasil dari proses belajar dan kemauan kita untuk berjuang.
Memang awalnya adalah perjuangan dan jerih payah. Namun di akhir perjuang yang tanpa kenal lelah tersebut ada hasil buah manis yang akan kita peroleh. Seperti  pantun berikut ini “berenang-renang ke tepian/ berakit-rakit ke hulu/ bersakit-sakit dahulu/ bersenang-senang kemudian. Demikian jugalah halnya dengan menulis.
Untuk menjadi penulis, tentu banyak teori yang akan mendukung impian kita tersebut. Namun, teori tersebut tidak akan bermanfaat tanpa kita mau berjuang dan memulai untuk menulis. Teori tidak akan jadi apa-apa ketika kita tidak ingin mengaplikasikannya, dan aplikasi kita akan mengalami kesempurnaan ketika kita terus belajar untuk berbuat sesuatu.
Demikian juga halnya dengan menulis, percuma kita mengetahui berbagai teori tentang menulis, jika kita tidak memulai dengan menulis. Jadi, hemat saya teori sekaligus aplikasi dalam menulis adalah “Tulis dan Menulislah” dengan demikian kita akan mengahasilkan tulisan dan kita akan menjadi Penulis. Oleh karena itu tulis dan menulislah . Selamat menulis dan semoga menjadi penulis handal…!!!***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar