Jumat, 02 Mei 2014

PUISI: Ibuku Tersayang

Ibuku Tersayang
Nasib Tua Lumban Gaol
Wajahmu menua dihitamkan kehidupan
daging mulai tidak menutupi tulangmu
hanya kulit sajalah, urat pun bermunculan
kegersangan hidup begitu memelukmu
engkau berjuang demiku selalu
tidak menghiraukan apa pun juga
meskipun berpeluh keringatmu
semangat itu tidak mengendur saja
oh, Tuhanku Sang Pemberi Kehidupan
yang memberkahi semua umat-Nya
Ijinkanlah daku membahagiakan ibu,
yang mengasihiku lebih dari segalanya
saat ini, tak berdaya tenaga daku
biar pun air hidup masih menetesi
merangkak menyusuri kedamaian hidup
hanya, berharap keajaiban dilimpahi Tuhan

Asam Kumbang, 27 Juni 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar