Jumat, 02 Mei 2014

Akankah Pemimpin Sumatera Utara Berkarakter?
Oleh: Nasib Tua Lumban Gaol
Sumatera Utara tahun 2013 akan melakukan pemilihan Gubernur. Karena itu, tidak ketinggalan para calon gubernur tersebut memasang wajahnya di papan baleho ataupun spanduk. Tujuannya untuk memperkenalkan dirinya dan menarik perhatian masyarakat. Namun, tulisan saya ini bukan untuk membahas tentang pempromosian yang dilakukan oleh para Cagubsu(Calon Gubernur Sumatera Utara) tersebut.
Tulisan saya ini mencoba untuk membukakan satu aspek yang tidak boleh dilupakan oleh warga sumut ketika pemilihan pemimpin Sumatera Utara ke depan. Yaitu, aspek karakter dari pemimpin tersebut. Jika aspek karakter ini diabaikan, Sumatera Utara akan sulit untuk mengalami kemajuan. Tentunya, kita semua pasti tidaklah mengaharapkan Sumatera Utara dipimpin oleh sosok yang minus karakter.
Pemimpin yang minus karakter adalah pemimpin yang tidak peduli terhadap rakyat yang dipimpinnya. Dia hanyalah sosok manusia yang menganggap rakyat itu sebagai objek kekuasaan. Di hadapan rakyat, dia tak ubahya seperti seorang malaikat, tetapi di belakang rakyat dia adalah “penghisap kesejahteraan rakyat”.
Banyaknya para pemimpin kita yang terjerat dalam kasus korupsi adalah bukti nyata betapa minusnya karakter itu dari pemimpin kita. Alhasil, ketika kejahatan yang mereka lakukan tidak ada yang mengetahuinya, mereka pun berusaha untuk membeli hokum agar mendapat pencitraan yang baik dari masyarakat.
Pemimpin Berkarakter
Pemimpin yang berkarater itu haruslah memiliki sifat seperti jujur, rela berkorban, bertanggung jawab, disiplin, dan tidak mementingkan dirinya sendiri. Inilah sifat utama yang harus melekat dalam diri seorang pemimpin. K I Hadjar Dewantara, seorang Bapak pendidikan bangsa Indonesia mengatakan, “karakter atau watak itu adalah perpaduan dari segala tabiat manusia yang bersifat tetap sehingga menjadi tanda khusus untuk membedakan yang satu dengan yang lain”.
Kita akan mendapatkan sosok pemimpin sumatera utara yang berkarakter apabila kita jeli melihat latar belakang kehidupan para calon gubernur. Tidak peduli dengan latar belakang calon gubernur tersebut, jelas tidak akan dapat pemimpin yang berkarakter.

Selain dari kejelian para masyarakat dalam memilih, seharunyalah para calon gubernur lebih terbuka dan jujur untuk menceritakan perjalanan hidupnya –baik itu aspek positif maupun negatif. Dengan adanya sikap transparan ini, jelas calon gubernur berkarakter. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar