Arti Namaku: “NASIB TUA L. GAOL”
Oleh:
Nasib Tua Lumban Gaol
Sering saya mendengar
orang-orang bertanya tentang arti nama yang telah diberikan oleh kakek, dari
pihak Bapak, kepada saya. Dan bahkan ada juga beberapa orang yang sering
mengejek nama saya itu sewaktu anak-anak. “Nasib....
Nasib....!”, demikianlah kata itu keluar dari mulut mereka yang mengejek,
sambil memang sepertinya mereka merasa bahwa kehidupan yang tidak membahagiakan
melandainya.
Sebelumnya pun, hingga saya
menyelesaikan pendidikan tingkat SMA, arti nama yang telah diberikan kepada
saya itu belumlah termengerti. Hingga sewaktu saya sudah kuliah, dan oppung(Bahasa Batak: Panggilan untuk
Kakek) yang memberikan nama itu berkunjung ke kampung halaman(Tebing Tinggi) untuk
memberitahukan arti sebenarnya dari pada nama Nasib Tua.
“Opung...,
aha do arti ni goarhu, ‘Nasib Tua Lumban Gaol’ i?.
” demikianlah aku bertanya kepada oppung saya.
“Asa
lam matua ho lam marnasib, ido lapatan nai pahompukku.”
Dengan penuh semangat yang bercampur pengharapan, oppung memberitahu saya.
Walaupun sebenarnya
arti nama itu sudah diberitahukan oppung
kepada saya sebelumnya, namun sesungguhnya kejelasannya masihlah membingungkan.
Higga hari ini, 23 Juni 2013, barulah saya menyadari arti nama saya itu secara
harafiah dan sebenarnya.
Yaitu, berdasarkan
KBBI, Nasib artinya sesuatu yg sudah
ditentukan oleh Tuhan atas diri seseorang; jika nasib baik artinya
keberuntungan, sedangkan bila bernasib buruk artinya kemalangan. Sedangkan kata
“tua” sendiri dalam bahasa batak
memiliki arti kebahagian. Lumban Gaol tidak saya beri artinya karena itu adalah
marga saya yang secara turun termurun diwariskan oleh generasi terdahulu.
Setelah melihat
perjalanan hidup hingga sekarang ini, memang boleh tersimpulkan bahwa apa yang
terjadi pada kehidupan saya adalah wujud dari penentuankeputusan Tuhan atas
hidup saya. Jadi, dengan demikian arti nama saya, Nasib Tua adalah kebahagian
yang sebenarnya telah ditentukan oleh Tuhan kepada diri seseorang(saya sendiri).
Tetapi meskipun saya
sudah menngalami pengalaman bahwa kebahagianku itu telah ditentukan oleh Tuhan,
namun, untuk ke depannya saya akan terus meliihat apakah sebenarnya Tuhanlah
yang menentukan kebahagian hidup saya, atau memang diri saya sendirilah yang
menentukannya?
Nah,
setelah saya merenungkannya beberapa saat, akhirnya saya menemukan jawaban dari
pertanyaan yang menggelisahkan jiwa saya itu. Jadi, sesungguhnya yang
menentukan kebahagian saya itu adalah Tuhan, tetapi sejauh mana usaha dan
ketaatan saya kepada Tuhan akan mendasari atau menentukan seberapa bahagia saya
dalam menjalani kehidupan yang telah diberikan-Nya, Sang Juru Selamat.
Hemat saya, penyimpulan
arti dari nama Nasib Tua ini, adalah merupakan gambaran dari hidup manusia yang
sebenarnya haruslah mempasrahkan diri kepada Tuhan atas segala hal yang
dikerjakannya. Karena, baik atau buruk yang kita terima adalah pemberian Tuhan
yang bersumber dari usaha yang telah kita lakukan selama waktu terdahulu. Marilah
mempasrahkan semua pengharapan kita kepada Tuhan sembari melakukan apa yang
berkenan kepada Tuhan. Salam Hangat Saya Untuk Pembaca Semuanya......!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar