Berbenah Menuju Masa Depan yang Lebih Baik
Oleh: Nasib Tua Lumban Gaol
“Yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru
sudah datang”. Kutipan ini dapat kita jadikan
suatu bahan refleksi, baik secara pribadi maupun golongan, dan terlebih lagi
bagi bangsa tercinta ini. Saat ini kita sudah memasuki bulan kedua di tahun
2012 ini, namun tanda-tanda perubahan belum tampak. Kita tidak usah pesimis,
karena relung waktu masih panjang untuk kita lalui.
Setiap orang,
golongan, maupun Negara selalu menginginkan yang terbaik baginya di masa yang
akan datang. Oleh karena itu, berbagai
usaha pun dikerjakan agar apa yang diimpikan itu dapat tercapai. Tidak perduli
mau apa yang dikorbankan yang penting goal
(tujuan) tercapai. Tentunya disepanjang perjalanan yang ingin kita capai itu,
banyak tantangan yang harus di lewati. Namun dengan adanya tantangan tersebut
bukan berarti kita langsung patah semangat. Akan tetapi hal itu haruslah kita
jadikan sebagai bahan bakar yang menghidupkan semangat untuk terus tetap
berjuang mencapai goal tadi.
Pada umumnya
setiap pribadi, golongan, atau apapun itu jika bertemu dengan yang namanya
masalah maka akan secepat mungkin untuk menghindar atau dengan kata lain
melarikan diri dari masa sukar tersebut.
Belajar
dari Masa Lalu
Sejarah kehidupan
manusia adalah suatu masa lalu yang tidak akan dapat dijadikan pelajaran
apabila masa lalu itu dilewatkan seperti melewati jalan yang mulus. Yang mana
hanya melewati saja dan tidak peduli apa yang ada disekitar. Namun sebaliknya,
masa lalu itu akan dapat menjadi harta yang berharga apabila masa lalu itu
dirangkaikan dengan refleksi kehipan di masa yang akan datang. Keberhasilan di
masa yang akan datang sangat ditentukan oleh massa lalu.
Masa lalu
tentunya identik dengan hal-hal yang berbau positif dan berbau negatif. Masa
lalu yang positif ini pada umumnya diabadikan oleh kebanyakan orang, golongan
maupun Negara. Lain halnya dengan masa lalu yang berbau negatif. Memang masa
lalu kita yang berbau positif adalah suatu hal yang dapat membanggakan diri
kita, sehingga dengan hal tersebut kita memperoleh pujian maupun penghargaan
dari orang lain atau pihak lain. Namun, pernahkah kita berpikir bahwa masa lalu
kita yang berbau negatif itu jauh berharga dari masa lalu kita yang berbau
positif.
Albert Einsten
adalah seorang ilmuan yang sangat terkenal, namun siapa yang menduga bahwa
ilmuan yang terkenal ini adalah seorang anak yang bodoh di masa lalunya. Dia
adalah anak yang memiliki IQ yang rendah dibandingkan dengan teman-temannya
yang lain. Namun hal itu, tidak dijadikannya suatu batu penghalang untuk meraih
impianya. Malah, hal tersebut dijadikan sebuah batu lonjatan. Dia selalu
belajar dari pengalaman-pengalaman pahitnya sehingga dia menjadi seorang ilmuan
yang dikenang sepanjang masa, hingga saat ini.
Demikian juga
halnya dengan diri kita, golongan, maupun Negara ini. Apapun ceritanya masa
lalu yang berbau negatif adalah hal yang sangat penting untuk kita perhatikan.
Contoh sederhana pada pribadi kita adalah jika kita memenangkan suatu lomba.
Apabila kita hanya mengingat hadiah yang
kita peroleh itu saja dan tidak mengingat perjuang dalam memperoleh hadiah
tersebut, tentu hal ini akan membawa kita menjadi pribadi yang stagnan. Atau
dengan kata lain tidak menghargai proses, sehingga paradigma yang pragmatis
itulah yang tertanam dalam pribadi kita. Konsepsi yang demikian juga tidak
tertutup kemungkinan akan terjadi pada suatu golongan maupun Negara.
Coba kita lihat,
sebagian Pejabat (pegawai pemerintahan) kita yang berbungkuskan kemewahan
adalah hasil dari paradigma yang pragmatis. Hal ini, dapat kita lihat dari
tindakan-tindakan korupsi yang terjadi saat ini. Mereka dengan seenaknya
menggerogoti uang rakyat, sungguh kejam itulah hasil dari paradigma pragmatis.
Lembaran
Baru
Di
tahun yang baru ini terlebih sudah memasuki bulan ke dua ini, tentu banyak hal
yang kita renacanakan untuk kita kerjakan. oleh karena itu berbagai persiapan
pun kita lakukan dengan harapan tahun ini akan lebih baik dari tahun yang lalu.
Memulai lembaran baru ibarat membuka buku yang baru, dimana kita akan
menuliskan tinta kehidupan di atas lembaran kertas tersebut. Dan melalui tinta
kehidupan yang kita goreskan tersebut, nantinya akan menjadi acuan kita untuk
melakukan hal yang baru di waktu yang akan datang. Semoga tahun ini lebih baik
dari tahun yang lalu.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar