Hilangnya Esensi Pendidikan
Oleh: Nasib Tua Lumban Gaol
Esensi
Pendidikan adalah memanusiakan manusia. Proses pemanusian ini dilakukan oleh
manusia itu juga. Oleh karena itu kunci keberhasilan pendidikan itu terletak
pada sikap manusia yang mau membangun manusia lainnya.
Kenyataannya di
negeri kita saat ini adalah, sudah semakin menjauhnya pelaksanaan pendidikan
kita dari esensi pendidikan itu. Proses pendidikan yang ada secara
berlahan-lahan melakukan dehumanisasi(menghilangkan
harkat manusia).
Manusia tidak
lagi dipandang sebagai manusia yang perlu untuk dibentuk berakhlak mulia,
tetapi lebih diarahkan untuk bagaimana manusia itu memiliki segudang kekayaan
dan pengetahuan meskipun cara yang dilakukan tersebut adalah salah.
Kasus korupsi
yang dilakukan para pejabat negeri ini adalah bukti dari semakin hilangnya
esensi pendidikan kita. Pendidikan kita menghasilkan para koruptor yang
bergelar sarjana hingga master. Nah, inilah kegagalan pendidikan kita sekarang.
Selain itu
adanya kasus penjualan ijasah palsu di perguruan tinggi, seperti yang terjadi
di Medan telah mencoreng wajah dunia pendidikan kita. Para penggiat di dunia
pendidikan tidak lagi melakukan pendidikan, akan tetapi pembohongan terhadap
esensi pendidikan itu sendiri. Sungguh tragis pendidikan kita saat ini.
Kebobrokan dunia
pendidikan di negeri ini adalah bukti dari kegagalan pemerintah untuk menyelenggarakan
pendidikan yang humanis. Pada hal mewujudkan pendidikan yang demikian dengan
tujuan supaya masyarakat menjadi cerdas secara gamblang sudah tersirat dalam
UUD 1945.
Sebenarnya
pendidikan kita haruslah dipusatkan pada humanisasi(memanusiakan manusia).
Inilah langkah yang sesegera mungkin harus dilakukan oleh pemerintah. Apabila
langkah ini tidak sesegera mungkin dikerjakan maka bangsa ini tinggal menunggu
masa kebangkrutannya.
Pendidikan yang
humanis akan dapat terwujud di negeri ini apabila pemerintah tidak diskrimiasi terhadap
masyarakat Indonesia –kaya dan miskin. Masyarakat haruslah mendapat hak yang
sama untuk mendapatkan pendidikan. Disinilah peran pemerintah untuk menciptakan
pendidikan yang humanis.
Jadi proses
humanisasi dalam pelaksanaan pendidikan ini tidak cukup hanya dilakukan di
pendidikan sekolah saja. Akan tetapi harus juga dilakukan di lingkungan luar
sekolah. Karena waktu yang banyak dihabiskan manusia adalah di lingkungan
masyarakat. Hemat penulis dalam upaya mengembalikan esensi pendidikan negeri
ini pemerintah tidak cukup hanya memperhatika pendidikan formal saja –tetapi
juga pendidikan luar sekolah..
Pendidikan luar
sekolah merupakan pendidikan yang dilaksanakan di lingkungan masyarakat secara
partisipasif. Artinya masyarakat menjadi manusia yang memanusiakan manusia
lainnya. Pendidikan luar sekolah berfungsi untuk menambah, mengganti, dan
melengkapi pendidikan sekolah.
Oleh karena itu
pemerintah tidaklah boleh mengabaikan pendidikan luar sekolah. Hal ini karena
peran pendidikan luar sekolah dalam memanusiakan manusia itu sangat membantu pelaksanaan
pendidikan sekolah. Semoga pelaksanaan pendidikan kita kembali pada esensinya.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar